Rabu, 03 Maret 2010

Kota Maksiat Yang Dimusnahkan Allah


Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah roboh dan musnah berdekatan dengan kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Itali. Pompeii hancur oleh letusan gunung berapi Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbusi kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan kerajaan Romawi. Pasa masa ini kota Pompeii merupakan salah satu dari tapak Warisan Dunia UNESCO.

Spoiler for pompeii:


Lokasi

Pompeii terletak bersebelahan tenggara kota Napoli
Pada abad pertama Masehi, Pompeii hanyalah salah satu dari kebanyakan kota-kota yang bertempat di sekitar kaki Gunung Vesuvius.

Spoiler for gunung meletus:


Vesuvius menguburi kota Pompeii
Para penduduk Pompeii, seperti mereka yang hidup di daerah itu sekarang, telah lama terbiasa dengan gegaran kecil, namun pada 5 Februari 62 terjadi gempa bumi yang hebat yang menimbulkan kerusakan yang cukup besar di sekitar teluk itu dan khususnya terhadap Pompeii.

Sebuah gempa lainnya, yang lebih ringan, terjadi pada 64, peristiwa ini dicatat oleh Suetonius dalam biografinya tentang Nero, dalam De Vita Caesarum, dan oleh Tacitus dalam Buku XV dari Annales.

Penulis Plinius Muda menulis bahwa gempa bumi ketika itu “tidaklah begitu menakutkan karena sering terjadi di Campania”.

Pada awal Ogos tahun 79, mata air dan ladang-ladang mengering. Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20 Agustus 79, dan menjadi semakin sering pada empat hari berikutnya, namun peringatan-peringatan itu tidak disadari mereka ketika itu, dan pada suatu petang, 24 Ogos, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu merosakkan wilayah tersebut, menguburi Pompeii dan daerah-daerah sekitarnya. Kebetulan ketika itu adalah hari Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.

Spoiler for kota Pompeii:


Lenyap selama 16 abad
Lapisan debu tebal menutupi dua buah kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung Vesuvius, sehingga kedua kota ini menjadi hilang dan dilupakan. Kemudian kota Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748. Kedua kota ini digali kembali dari lapisan debu tebal dengan membongkar semua bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh. Sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada 1599 oleh seorang arkitek bernama Fontana yang menggali sebuah jalan baru untuk sungai Sarno, namun memerlukan lebih dari 150 tahun kemudian barulah satu usaha serius dilakukan untuk mengeluarkan kota ini dari timbunan tanah.

Raja Charles VII dari dua Sisilia sangat tertarik dengan penemuan-penemuan ini bahkan selepas dia diangkat menjadi raja Sepanyol. Giuseppe Fiorelli mengambil tanggung jawab penyelidikan pada 1860. Hingga saat itu Pompeii dan Herculaneum dianggap telah hilang selamanya. Kemudian, Giuseppe Fiorelli adalah orang yang menyarankan penggunaan teknik ’suntikan plaster’ kedalam ruangan kosong didalam tubuh korban Vesuvius yang sudah hancur untuk membentuk kembali permukaan tubuh mereka secara sempurna.

Ada teori tanpa bukti yang menyatakan bahawa Fontana menemukan beberapa korban dalam keadaaan ‘bercinta’ ketika penggalian yang dilakukannya, namun kerana nilai-nilai kesopanan yang amat kuat saat itu ia menguburkan mayat-mayat itu kembali. Hal ini diperkuat oleh laporan penggalian oleh pasukan lain yang menyatakan bahawa daerah pengalian tersebut menunjukkan suasana telah pernah digali dan dikuburkan kembali.

Forum (bangunan untuk keperluan sosial), kamar mandi, beberapa rumah/gedung dan sejumlah villa telah dapat diselamatkan dengan baik. Sebuah hotel (dengan luas 1000 meter persegi) ditemukan berdekatan dengan lokasi kota. Hotel ini lalu dinamakan “Grand Hotel Murecine”.

Fakta menyatakan bahawa Pompeii merupakan satu-satunya kota kuno di mana keseluruhan struktur topografinya dapat diketahui dengan pasti tanpa memerlukan penambahan.

Spoiler for buka:


Mengulang Sejarah Kaum Sodom dan Gomorah (Kaum Nabi Luth)?
Kemusnahan Pompeii dari muka bumi oleh bencana yang demikian dasyat ini tentunya bukan tanpa maksud. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut ternyata merupakan pusat kemaksiatan dan kemungkaran. Kota tersebut dipenuhi oleh peningkatan jumlah lokasi perzinaan. Tidak terhitung banyakknya jumlah rumah-rumah pelacuran tidak diketahui pada ketika itu. Organ-organ kemaluan lelaki dengan ukurannya yang asal digantung di pintu tempat-tempat pelacuran tersebut. Menurut tradisi ini, yang berpunca pada kepercayaan Mithraic, organ-organ seksual dan hubungan seksual sepatutnya tidaklah tabu dan dilakukan di tempat tersembunyi, akan tetapi hendaknya dilakukan secara terbuka.

Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota tersebut dari peta bumi dalam waktu sejap mata. Yang paling menarik dari peristiwa ini adalah tak seorang pun mampu melarikan diri dari keganasan letusan Vesuvius. Hampir boleh dipastikan bahwa para penduduk yang ada di kota tersebut tidak mengetahui terjadinya bencana tersebut, wajah mereka terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang asyik menikmati makanan terawetkan pada ketika tersebut. Banyak sekali pasangan-pasangan yang tubuhnya terawet berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan.

Yang paling mengejutkan adalah terdapat sejumlah pasangan yang melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseks). Ada pula pasangan-pasangan lelaki dan wanita yang masih suci. Hasil penggalian fosil juga menemukan sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara umum, raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi keterkejutan, seolah bencana yang terjadi datang secara tiba-tiba dalam sekelip mata tanpa mereka duga.

Spoiler for buka:


Aspek ini menunjukkan bahawa penghancuran Pompeii mirip dengan peristiwa-peristiwa azab yang dikisahkan dalam Alqur’an mahupun bible tentang penghancuran peradaban kaum Nabi Luth iaitu Kaum Sodom dan Gomorah.

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2898051

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates